Kisah Suniti dan Firaun: Pembelajaran dari Kesombongan
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, sahabat beriman. Mari kita bahas tentang kisah-kisah yang bisa jadi pembelajaran untuk kita semua.
Kita semua tahu ada banyak cerita dalam sejarah manusia yang menantang Kekuasaan Allah. Salah satunya adalah sosok Suniti, yang dikenal dengan penuh kesombongan dan berusaha menunjukkan kekuasaannya atas kehendak Tuhan. Dia mirip dengan Firaun dalam sejarah Islam, yang jadi simbol keangkuhan dan ketidaktaatan kepada Allah.
Kontroversi Suniti
Tantangan dan Hukuman Allah
Seperti Firaun yang sombong dan menolak segala peringatan dari Nabi Musa, Suniti pun seolah menantang Allah. Dalam Al-Qur'an, kita tahu bahwa Firaun menerima berbagai azab yang luar biasa, mulai dari air sungai Nil yang berubah menjadi darah, hingga sentuhan kegelapan dan penyakit yang melanda kaumnya. Akhirnya, Firaun pun tenggelam di laut sebagai bentuk hukuman atas kesombongannya.
Sama halnya dengan Suniti, pertanyaannya jadi: bisa nggak sih dia terkena azab seperti Firaun? Allah Maha Tahu kapan dan bagaimana menurunkan hukuman kepada hamba-hambaNya. Namun, kita sebagai umat Islam seharusnya tidak terburu-buru meminta hukuman, melainkan mendoakan agar mereka diberi hidayah.
Pelajaran yang Bisa Kita Petik
Ini jadi pengingat bagi kita bahwa kesombongan Tidak ada gunanya. Dengan tantangan ini, semoga kita bisa memperkuat iman dan menghindari sikap-sikap sombong. Jangan lupa, semua ini adalah ujian untuk mempetajam keimanan kita.
“Dan jika Allah menghukum manusia karena zalimnya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di atas bumi suatu makhluk pun; tetapi Dia memberi mereka penangguhan sampai waktu yang ditentukan.” (Q.S. Al-Nahl: 61)